Monday, July 23, 2012

[School Holiday] Pulau Ubin

BismillaaHirrhmaanirrohiim

Edisi ketik draft dulu, dipublish kemudian. Kejadian sebenarnya 30 Mei 2012 lalu *perasaan blogspot jaman dulu, walaupun dipublish kemudian yang tertera adalah tanggal saat kita save draft tulisan, sekarang udah beda lagi ya???*.
*************************

Sekian tahun tinggal di Singapur, baru kali ini pergi ke Pulau Ubin. Heheheh kemarin-kemarin kemenong Neng?! :)

Berangkat dari Changi Boat Terminal bareng Ibuk juragan sate dari Bradell dan Mei Che. Bersama para krucil tentu sajah. Belakangan Ummi Iif nyusul.

Berhubung weekday, naik perahu tidak pakai antri. Tiap orang, besar kecil, bayar SGD 2,50 untuk sekali jalan. Sebentar, cuma sepelemparan batu, 15 menit sudah sampai Pulau Ubin.

Tidak jauh dari gapura "Welcome to Pulau Ubin" berjejer tempat sewa sepeda. Ambil satu buat si Mas. Awalnya doi nolak, tidak mau gowes alasannya. Tapi begitu duduk di sadel sepeda, roda gelinding dijalan..... Ajaib!!! Si Mas langsung lancar gowes, satu putaran penuh tiap gowes. Sebelumnya, cuma separuh lingkaran, balik arah lagi. Separuh lingkaran, balik arah lagi. Begituuuu terus, tentu saja sepedanya tidak jalan-jalan :)

Foto: si Mas asik benerrr sepedaan dan si Adek lari-larian (ga ada sepeda yang pas ukurannya buat doi).

Abis putar-putar gowes, lanjut ke Chek Java. Naik mobil van, tidak sanggup ajak krucils sepedaan 3,1 Km dengan jalan naik turun. Bisa-bisa saya pengsan dijalan.

Di Check Java sebenarnya seru. Sayang tidak sempat foto-foto karena sibuk dengan cah-cah lanang yang jalan dan berlarian kesana kemari dijalan setapak dalam hutan. Bertemu keluarga babi liar yang katanya jarang-jarang menampakkan diri (untunggggg didampingi pawangnya), rumah peristirahatan (look a like) tepat di pinggir laut (?) dan pas pulang si babi liar agak-agak kalap (atau hampir ngamuk? dan pas ga ada pawangnya, hiyyyyyy takut), beruntung mobil van yang menjemput segera datang, fiuhhhh *dagdigdurderrrr*.

Perjalanan pulang dari Check Java menuju Boat Terminal, si Adek tertidur pulas dan si Mas nangis tidak mau pulang, mau sepedaan lagi. InsyaAlloh kali lain kita main ke sini lagi ya Nak.... Harus dengan Bapak! :)








Wednesday, July 18, 2012

Toilet Training

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Saya melakukan beberapa kesalahan waktu toilet training si Mas (hiks, pengakuan dosa ceritanya). Terlalu dini (umur 1,5 tahun), terlalu mengejar target dan (sebenarnya) saya sendiri pun belum siap! Walhasil si Mas benar-benar diaper free umur 2 tahun 10 bulan. What a loooooooong way to go....

Nah buat toilet training si Adek, jauh berbeda dari versi sebelumnya, versi revisi begitu. Lebih santai dan tidak kejar setoran (eh salah, kejar target).

Pertama, si Ibuk harus dapat informasi lebih banyak lagi sebelum mulai toilet training. Bisa dari buku, sharing dari pengalaman teman dan tentu saja pengalaman sebelumnya yang sangat berharga.

Kedua, dimulai saat situasi dan kondisi yang memang memungkinkan. Sudah lepas ASI, setelah pindahan rumah, setelah beres-beres perlengkapan lenong (alias perabot rumah tangga), setelah usai masa adaptasi dengan lingkungan baru.

Ketiga, si Adek diajak ngomong "heart to heart" kalo mulai besok lepas popok bla... bla... bla... karena bla... bla... bla....

Eng.... ing.... eng.... Lepas popok dimulai!

Awal-awal pastilah ada adegan basah-basahan, banyak malah. Ya dibaju, ya dilantai, ya dimainan, ya di kasur... Siap-siap tisu dapur yang banyak (tinggal buang, tidak perlu cuci) dan semprotan isi air (tidak perlu peres-peres kain pel).

Setelah adegan basah-basah dimana-mana, lanjut si Adek punya favorit spot. Jadi kalo mau bab atau bak, biasanya dia berdiam diri disitu. Dan fav spot nya adalah..... dibalik gorden ruang tamu.

Begitu tahu rutinitas pembuangannya (qiqiqiapa hayo yang dibuang), di waktu-waktu tertentu diajak ke kamar mandi. Atau kalo lihat si Adek menuju fav spot nya, langsung digiring ke kamar mandi. Dengan catatan, kalo lihat. Kalo pas si Ibuk sibuk didapur dan tidak lihat, ya sudahlah.... tau-tau ada genangan air kuning disekitar jendela atau aroma khas di ruang tamu :D

Toilet training ada prosesnya (dan sangat mungkin tiap anak beda behavior nya) dan butuh waktu. Dimulai saat si Adek umur 2,5 tahun dan sekarang (hanya 2 bulan kemudian), Alhamdulillah sudah lepas popok kecuali waktu tidur malam. Kalo ingin bab atau bak sudah bilang "Ibuk p**" atau "Ibuk p**p". Dan sudah bisa menahan sampai kamar mandi, buka celana, baru deh keluar.

Sejak awal toilet training tidak pakai potty-potty-an. Langsung dibawa ke toilet, pakai child toilet seater biar bisa duduk dengan nyaman.

*Good job Adek" (sambil acung jempol)
Pujian yang saya berikan tiap kali si Adek berhasil bab atau bak di toilet.
Si Adek balas tersenyum (tetap sambil ngeden tentunya)




Belajar Mendengar

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Bukan, bukan cah-cah lanang yang sedang belajar. Justru si Ibuk yang baru dapat "sentilan" supaya lebih banyak mendengar, lebih sabar saat mendengar, lebih berfikir setelah mendengar.

Yuk, sekarang pasang telinga, dengar cerita saya. Ups, salah deng, buka mata saja :)

Pagi tadi si Mas ditugaskan sekolahnya membawa sereal dan susu. Sereal favoritnya sudah saya masukkan ke kotak makanan kecil (tidak seperti biasanya) dan susu kotaknya di dalam kantong plastik.

Ibuk:  "Mas, this is your snack for today, cereal and milk. You can ask teacher's help to open the milk" (sambil menunjukkan snack box nya dan karton kecil susu)

Si Mas:  "Ibuk, I want my big snack box" (snack box yang sehari-hari dibawa ke sekolah)

Ibuk:  Tanpa bertanya dan tanpa fikir lagi, "There's no enough space in your backpack". (selain snack, hari itu bawa sajadah kecil plus satu set baju ganti, communication book dan botol air as default)

Si Mas:  "Ibuk, my big snack box ah..... (setengah merajuk) Later if I put the milk to the cereal, it spill. It's too fit".

Plak..... Si Ibuk terasa seperti tertampar.

Saat itu saya sedang menyuapi si Mas sarapan. Langsung taruh piring.

Ibuk:  "Wait a moment", terus jalan ke dapur. "I put your cereal in your big snack box together with the spoon".

Alasan si Mas benar. Saya tukar snack box nya. Dengan tambahan sendok kecil yang memang dibutuhkan buat makan sereal campur susu.

Ya Alloh.... semoga saya senantiasa bisa memanfaatkan telinga ini dengan baik dan benar. Aamiin...

*Kisses and hugs for si Mas*
Thank you for remind me