BismillaaHirrohmaanirrohiim
Off dulu untuk beberapa hari ya temans...
InsyaAlloh besok pagi saya pindahan ke Jeddah, Kingdom of Saudi Arabia. Mudah-mudahan lancar dan sampai tujuan dengan selamat.
Btw, ada yang punya teman, kenalan atau famili di sana? Klo iya, mohon info nya :) Biar saya punya teman "rumpi" disana.
Hope 2 see u all soon, insyaAlloh.
Saturday, April 28, 2007
Thursday, April 12, 2007
Merica Pengusir Semut
BismillaaHirrohmaanirrohiim
Saya udah pernah nyoba tips berikut. Alhamdulillah berhasil. Semoga bermanfaat juga buat yang lain :)
Semut memang hewan yang menjengkelkan. Apalagi jika wilayah operasi semut itu sudah menjangkau ruang makan, kamar tidur, kamar tamu dan ruang-ruang lainnya yang kita anggap sebagai ruang privat. Untuk mengusirnya, Anda bisa mencoba alternatif ini.
Taburkan serbuk merica di sekeliling kamar dan di sekeliling kaki meja. Jika memungkinkan, cari lubang semut dan taburkan merica di lubang semut.
Sebaiknya gunakan merica yang masih biji dan di giling sendiri, karena kebanyakan merica bubuk yang ada di pasaran sudah di campur bahan-bahan lain.
Tips dari Jeffry Junaedi, Cirebon
Tabloid Rumah edisi 108.V/03 April-16 April 2007
Gambar di ambil dari google
Saya udah pernah nyoba tips berikut. Alhamdulillah berhasil. Semoga bermanfaat juga buat yang lain :)
Semut memang hewan yang menjengkelkan. Apalagi jika wilayah operasi semut itu sudah menjangkau ruang makan, kamar tidur, kamar tamu dan ruang-ruang lainnya yang kita anggap sebagai ruang privat. Untuk mengusirnya, Anda bisa mencoba alternatif ini.
Taburkan serbuk merica di sekeliling kamar dan di sekeliling kaki meja. Jika memungkinkan, cari lubang semut dan taburkan merica di lubang semut.
Sebaiknya gunakan merica yang masih biji dan di giling sendiri, karena kebanyakan merica bubuk yang ada di pasaran sudah di campur bahan-bahan lain.
Tips dari Jeffry Junaedi, Cirebon
Tabloid Rumah edisi 108.V/03 April-16 April 2007
Gambar di ambil dari google
Saturday, April 07, 2007
Naik Kereta Api Tut Tut Tut
BismillaaHirrohmaanirrohiim
Berangkatlah saya dari stasiun Cawang. Bodohnya, saya ngganyadar tahu kalau ada dua tempat bernama Parung. Dua tempat yang terpisah jauh, di route kereta yang berbeda.
Seharian kemarin saya bener-bener puasss jalan-jalan di kereta.
Jadi ceritanya mau pergi ke satu tempat. Berdasarkan informasi *yang tidak lengkap*, lebih enak naik kereta yang ke Parung saja.
Berangkatlah saya dari stasiun Cawang. Bodohnya, saya ngga
Nglewatin stasiun UI. Mulai tanya kanan-kiri, apa stasiun yang saya maksud masih jauh.
"Wah, salah naik kereta mbak. Harusnya yang ke arah Parung Panjang, Bukan Parung Bogor."
Jederrrrrrr...
Turun di stasiun Depok Lama. Udah nyerah, "naik taksi aja lah". Tapi sodara-sodara, stasiun itu ada nya in the midle of nowhere, ga ada taksi lewat.
Akhirnya, beli tiket lagi untuk kereta ke Kota. Dari sana nyambung kereta ke arah Parung Panjang *dzigggg*.
Memang butuh kesabaran, sikap nrimo, tepo saliro tapi tetap waspada tingkat tinggi kalau naik angkutan umum kelas rakyat kambing. Saya udah pasrah aja...
Tapi yang ngga sopan nya, kok ya selama perjalanan kepala saya penuh sama gambar-gambar ini...
Bapak, Ibu yang yang sedang menerima amanah mengurusi perkeretaapian Indonesia, apa ngga kepingin punya kereta yang lebih layak untuk rakyat nya???
Memang tidak simsalabim, tapi setidaknya niatan visi itu ada dan mulai terlaksana.
Gambar dari Google
Thursday, April 05, 2007
Ndongeng Menjelang Weekend
BismillaaHirrohmaanirrohiim
Suatu ketika hidup seorang putri, sebut saja Putri Ayu. Setiap hari berharap dapat berjumpa dengan kekasih hati, Pangeran Adoh nama nya begitu.
Penantiannya tak sia-sia... dari kabar kabel yang diterima, sang pangeran akan kembali segera!
Sang putri sangat gembira, hati berbunga-bunga. Hampir semalaman tak bisa memejamkan mata, menanti esok tiba.
***
Eng..ing..eng.. Putri Ayu sedang menanti Pangeran Adoh di pintu gerbang. Tampak seraut wajah yang amal dikenal, senyumnya pun mengembang.
"Itu kah pangeran ku?", bisiknya dalam kalbu.
Dicubit tangannya seolah masih ragu, "Auu... sakit!"
***
Pangeran Adoh harus melewati jalan berliku penuh duri, mendaki dengan jurang dikanan kiri, demi bertemu sang putri.
"Putri Ayu, ini hadiah untukmu.."
"Pangeran Adoh, kau lah bingkisan terindah ku. Kado yang ku ingin slalu dan ku butuh tentu."
***
Tapi... Tugas lain tlah menanti. Sang pangeran harus kembali. Putri Ayu mengantar sampai pintu gerbang, melepas pangeran hati ke medan juang.
Suatu ketika hidup seorang putri, sebut saja Putri Ayu. Setiap hari berharap dapat berjumpa dengan kekasih hati, Pangeran Adoh nama nya begitu.
Penantiannya tak sia-sia... dari kabar kabel yang diterima, sang pangeran akan kembali segera!
Sang putri sangat gembira, hati berbunga-bunga. Hampir semalaman tak bisa memejamkan mata, menanti esok tiba.
***
Eng..ing..eng.. Putri Ayu sedang menanti Pangeran Adoh di pintu gerbang. Tampak seraut wajah yang amal dikenal, senyumnya pun mengembang.
"Itu kah pangeran ku?", bisiknya dalam kalbu.
Dicubit tangannya seolah masih ragu, "Auu... sakit!"
***
Pangeran Adoh harus melewati jalan berliku penuh duri, mendaki dengan jurang dikanan kiri, demi bertemu sang putri.
"Putri Ayu, ini hadiah untukmu.."
"Pangeran Adoh, kau lah bingkisan terindah ku. Kado yang ku ingin slalu dan ku butuh tentu."
***
Tapi... Tugas lain tlah menanti. Sang pangeran harus kembali. Putri Ayu mengantar sampai pintu gerbang, melepas pangeran hati ke medan juang.
Gambar diambil dari google
Subscribe to:
Posts (Atom)