Friday, November 24, 2006

Belum Waktunya

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Bahagia bersamamu
Walau beberapa minggu

Tapi
Kau harus kembali
Kepada Sang Kholik
Yang Maha Pemilik

Tak dapat kutolak, tak dapat ku tahan
Meski apa jua ku lakukan
Risau ku pun terjadi
Itulah takdir Ilahi

Ternyata
Belum waktunya
Mendengar tangis dan tawa itu
dan celoteh memanggilku ibu

Ah... cukup sudah airmata
Baiknya ku berdoa
Agar Sabar dalam hati
Kan selalu bersemi

Note:
22 November malam, KL yang mengharu biru

Wednesday, November 15, 2006

Alhamdulillah :)

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Membaca comment di posting sebelumnya jadi bikin senyum-senyum. Seperti main tebak-tebakan, ada yang langsung to the point, ada juga yang malu-malu.

Alhamdulillah sekarang saya memang sedang hamil. Rejeki nomplok dari Alloh setelah 1,5 tahun pernikahan saya & masTham. Alhamdulillah... yang di tunggu-tunggu datang juga :)

Kira-kira baru minggu ke-6. Kenapa kira-kira?

Jadi begini, hari pertama last period saya itu 28 Agustus. Periksa ke rumah sakit 1 November lalu, menurut hitungannya, seharusnya usia kehamilan saya sudah 8 minggu. Itu baru secara perhitungan tanggal.

Pas di USG, dokternya heran kenapa fetus nya masih kecil (untuk ukuran 8 minggu)?

8 Oktober saya cek dengan test pack, masih satu garis. 21 Oktober, saya cek lagi, baru lah muncul dua garis. Berarti pembuahan nya kemungkinan besar setelah 8 Oktober itu. Jadi memang belum 8 minggu kan? Akhirnya dari hasil USG, dokter perkirakan usia kehamilan baru 4 minggu.

Tapi dokternya masih belum mau memberikan prediksi tanggal kelahiran.
"Tunggu USG bulan berikutnya. Kemungkinan fetus sudah lebih besar, lebih mudah diamati dan diperkirakan usianya."

Ok, insyaAlloh akhir November ini USG lagi.

Terima kasih buat teman-teman yang sudah mendoakan.

Mudah-mudahan Alloh memberikan kemudahan, kelancaran dan kesehatan selama proses kehamilan hingga melahirkan kelak.
Mudah-mudahan saya bisa melahirkan secara normal, lancar dan sehat.
Mudah-mudahan jabang bayi juga dalam kondisi sehat dan normal.
Aamin.

Note:
Setelah bergaul dengan para bumil, alhamdulillah akhirnya saya ketularan juga :)

Wednesday, November 08, 2006

Dicari... Segera!

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Lagi baca buku, ujug-ujug pengen makan siang pake tumis kangkung plus ikan asin. Tapi pengen nya sekarang juga, segera! Ah, padahal belum lagi jam 1 siang.

Tumis kangkung nya yang pedes, pedes banget malah, bukan manis seperti yang biasa dijual disini. Gampang lah, masak saja sendiri. Untungnya pas ada kangkung di kulkas. Nah ikan asin nya beli yang udah matang saja. Kalau goreng sendiri khawatir diprotes sama Frau sebelah dan wong londho didepan, bau nya kan pasti ngambreng kemana-mana tuh.

Dengan semangat 45 *hiperbola mode on* jalan kaki ke Bukit Bintang Plaza Food Court. Ada Thailand food stall, Chinese food stall, Malay food stall, noodle stall. Tapi buat saya saat itu, yang menarik ya ikan asin saja, tepat nya ikan sepat. Menggoda sekali, seperti melambai-lambai,
"hayo makan saya"
halah :)

Tapi teu enakeun juga kalau cuma beli itu aja, dibungkus pula. Mahalan biaya plastik, tisu dan kertas kasirnya kali. Jadilah saya beli lauk lain buat penggembira.

Sampai dirumah, beres-beres barang belanjaan (buah dan beberapa pritilan), siapin kangkung dan bumbu-bumbunya, masak sebentar. Tadaaa... tumis kangkung siap disantap.

Bismillah, kesampaian juga makan siang dengan tumis kangkung pedes banget plus ikan asin. Alhamdulillah nikmat, nikmat sekali malah. Dengan desserts rujak.

Btw, tahukah Anda, lauk penggembira yang saya turut beli? Telor asin. Udah ga kepikiran mau beli lauk apa, pengen nya ikan asin thok. Sampai dirumah baru sadar, kenapa saya belinya yang asin-asin semua?

Jadi inget senin lalu, saya sudah bersiap sedia mau masak soto ayam. Semua bahan nya komplit plit di kulkas. Lha kok ujug-ujug (lagi) pengen makan pecel. Jadilah ngerebus sayuran yang ada di kulkas, siram bumbu pecel. Ditambah pelengkap tempe dan tahu goreng, tidak ketinggalan peyeknya. Ah nikmat, serasa masih di Kediri.

Monday, November 06, 2006

Jumpa Lagi

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Apa kabar temen-temen? Alhamdulillah saya dan masTham dalam keadaan sehat. Sebenarnya udah balik ke KL sejak 28 Oktober lalu tapi baru sekarang ada semangat posting :)

Cerita lebaran kemarin, seneng bisa ketemu keluarga di Kediri yang biasanya cuma bisa ngumpul komplit setahun sekali. Tak lupa para krucil yang cepat sekali perkembangannya (keponakan dari pihak masTham ada 8 orang).

Tahun lalu, ada yang ngomongnya masih belakang kata saja dan nge-fans banget ama lagu “mumu” alias “Ada Apa Denganmu”-nya Peter Pan. Lha, kemarin ngomongnya sudah cerewet banget dengan logat jawa medhok plus hapal lagu “My Heart” (walaupun yang bagian bahasa Inggrisnya masih aa uu). Ada lagi yang tahun lalu masih lugu boy lantas karena kebanyakan nonton film Power Ranger jadi suka becandaan sambil mukul, nendang, ngikutin gaya pahlawan nya di TV, aduh le…

Ada yang lucu, waktu adik iparku nanya,
“Di KL kalau sahur jam berapa mbak?”
“Subuhnya sekitar 05.45. Berarti sahurnya sebelum itu”
“Halah, itu sih sarapan mbak, bukan sahur, hehehe”

Di kediri, jam 6 pagi biasanya memang kita sudah sarapan dan matahari pun mulai terang. Menu favorit sego tumpang dan sego pecel, setiapppp hari, beli sama bakul deket rumah. MasTham senenganne sego tumpang, kalau saya? Pecel terasa lebih enak slrrup.

Sebungkus sego (nasi) yang ditemani dengan sayuran rebus (bayam, kacang panjang, labu, kecambah, dll) disiram dengan bumbu pecel atau sambel tumpang, peyek plus tempe goreng. Hanya seribu lima ratus, perut keroncongan bisa jadi kenyang.

Sambel tumpang ini makanan khas Kediri. Bahan utamanya tempe busuk yang sudah berbau. Awalnya saya agak ragu juga, ga apa-apa nih dimakan? Ternyata uenak tenan :) Di Sg saya juga suka bikin base on request masTham. Beli tempe yang biasa dan letakkan saja didapur (jangan di kulkas ya) untuk beberapa hari, sampai tempe agak menghitam dan berbau. Tambahkan bumbu-bumbu dan dimasak…. Siap disantap.

Nah itu yang happy happy nya. Sedihnya, ga bisa kumpul sama mama, ayah, adek-adek plus keluarga di Bekasi (dan sekitarnya). Yup, ini pertama kalinya saya berlebaran tanpa mudik ke Bekasi. Yang ada nelponnnnn terus. Mudah-mudahan tahun depan Alloh memberi kesempatan berlebaran di Bekasi, InsyaAlloh...