Thursday, May 31, 2007

Packing (Lagi)

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Tenang... Tenang.. Bukan mau pindahan kok. Dalam rangka menemani suami yang tugas ke Riyadh seminggu ini. InsyaAlloh berangkat besok dan balik lagi ke Jeddah weekend pekan depan. Eh iya, weekend di Jeddah bukan sabtu ahad lho... Tapi kamis dan jum'at.

Absen dulu untuk sepekan ke depan ya temans...
Sampai ketemu lagi, insyaAlloh.

Wednesday, May 30, 2007

Bukan Untuk mu

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Sering lihat papan reklame di tempat umum kan? Disini juga baaanyak hehehe :)

Sebulanan ini, sejauh mata memandang pinggiran jalan, model di beberapa reklame semua nya pria, itu pun bagian mata nya di blur.

Nah kalo di mall atau toko obat, tempat umum tertutup, barulah ada reklame yang memajang model wanita *tentu saja lengkap dengan jilbab hitamnya*. Tapi bukan cuma mata, wajahnya yang di blur.
***

Suatu saat saya pernah ambil gambar dari dalam mobil. Karena hasilnya kurang jelas, buka kaca, ambil gambar lagi *pake blitz dong*. Kontan aja orang-orang pada ngeliatin mlototin. Whuaa tatutttt... :(

MT dateng menenangkan suasana hati ku yang jedag jedug jeder,
"Kan udah dibilangin disini ga boleh foto-foto. Sekarang tutup kaca mobil, simpen kamera nya ya".

Abis gitu kapok tenanan ambil foto di tempat umum. Jadi, maaf kalo "liputannya" sepi gambar. Soalnya emang ga boleh.
***

Pernah nih kita lagi bosen sebosen bosennya, pengen nonton film di bioskop. Nelpon seorang teman,
"Do you know where's the cinema here?"

Eh, malah diketawain,
"Go to Bahrain. There's no cinema here".

Ga kehabisan akal, nyoba download film lewat inet. Weleh ternyata ga bisa, firewall nya hebad euy :(

Gambar dari Google

Monday, May 28, 2007

Renovasi

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Ceritanya lagi pengen suasana blog baru. Nyoba ubah disana-sini, tapi sedikit-sedikit ya... sesuai ama tahapan belajarnya :)

Jadi mohon maaf atas ketidaknyamanan mata anda ketika membuka blog ini, lagi di renovasi...

Note:
Matur nuwum ya Ge udah mau dicolak-colek pas lagi mentog :)

Friday, May 25, 2007

Puding Cereal Saus Coklat

BismilaaHirrohmaanirrohiim


Bikin cemilan manis yang gampang aja, ga perlu pake mixer dan oven. Dapet resep nya dari majalah Kartini. Karena kita cuma duduan, bikin 1/2 resep dapat 4 potong seperti yang di foto. Ini resep utuhnya ya...

Bahan:
150 gr cereal instant
1800 ml susu cair
1 bungkus agar-agar bubuk
200 gr gula pasir
1 tetes esens vanili
1/4 sdt garam

Saus:
200 ml susu cair
250 gram dark cooking chocolate *dcc*, di potek-potek kecil
1 tetes rhum jika suka *saya ga pake ini*

Cara membuat:
1. Campur susu cair, agar-agar dan gula pasir. Aduk rata, masak hingga didih.
2. Masukkan cereal, esens vanili dan garam, aduk rata. Angkat dan tuang dalam cetakan.
3. Saus: panaskan susu cair, masukkan dcc, aduk rata hingga coklat leleh. Angkat, tambahkan rhum.
4. Sajikan puding dengan saus coklat.
Enak disajikan dingin

Salad Buah

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Dapat resepnya dari sini. Kebeneran pas lagi banyak buah di rumah. Rasanya seger dan rame, asem asin manis. Tapi MT lebih suka buah potong polos, ga apa-apa juga deng, jadi saya ga ada saingan :')

Bahan:
Buah-buahan, terserah apa aja, potong kotak
Mayonnaise
Air perasan jeruk nipis
Keju cheddar
Susu, rasa apa aja asal jangan yang putih plain atau susu bubuk

Cara:
1. Susun potongan buah, beri mayonnaise dan air jeruk, aduk rata.
2. Siram dengan susu coklat.
3. Taburi dengan parutan keju.
4. Sebelum disajikan, simpan dalam lemari es.

Thursday, May 24, 2007

Rahasia

BismillaaHirrohmaanirrohim

Kemarin, sekitar jam 2 siang WIB saya telpon mama di Bekasi. Di akhir obrolan,
"Dika siang ini masuk ICU, ga sadarkan diri. Katanya ada penyumbatan apaa gitu."

Dika itu adik sepupu saya. Terakhir ketemuan kira-kira setahun lalu, dia datang ke Bekasi.
"Ci, pinjem komputernya dong. Buat ngerjain skripsi, sayang kalo nge-rental terus."
Karena kompie dirumah memang sedang tidak banyak digunakan, jadi yaa silahkan saja dibawa.

Pagi ini pukul 09.26 WIB, sekitar 05.26 waktu Jeddah, sebuah sms masuk
Sender:
Jia *sepupu saya juga*
+62813317xxxxxx
Ma, ada kbar duka, kmren sore dika meninggal, kena angin duduk...

"Innalillahi wa inna ilaihi roojiun, segala sesuatu milik Alloh dan kembali kepada Nya...

Rasanya kaya' mimpi...

Saya yang baru dititipi beberapa minggu saja sudah merasa kehilangan ketika "ia" harus kembali. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Cing Sani dan Cing Meli, orangtua Dika, yang sudah merawatnya berpuluh tahun dan hanya 3 hari menjelang wisudaan S-1 nya.

Tapi itulah umur, kita tidak tahu kapan dan bagaimana ia akan berakhir di dunia ini. Itu rahasia Alloh...

Semoga Alloh mengampuni dosa-dosanya, menerima amal baiknya, melapangkan alam kuburnya dan memberi sebaik-baik tempat di sisiNya.

Note:
Ci/Cici = Kak/kakak
Cing/Encing = panggilan untuk adik *laki & perempuan* dari ayah atau ibu

Angin Duduk

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Berikut informasi yang saya dapat dari situs info-sehat tentang Angin Duduk.

Mitos Tentang Angin Duduk

Angin duduk sama dengan sindrom jantung koroner akut. Orang yang terserang angin duduk dapat langsung meninggal dunia hanya dalam waktu 15-30 menit. Padahal, si penderita sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.

Dunia kedokteran belakangan ini berhasil mengidentifikasi istilah baru untuk penyakit jantung yang disebut dengan angin duduk. Ternyata, penyakit tersebut tidak sekedar masuknya angin berat ke dalam tubuh, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner yang bersifat akut (SSJKA).

Mitos yang berkembang di masyarakat memang menyatakan bahwa masuknya angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya karena bisa saja menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15-30 menit sejak serangan pertama. Jadi jika kita tiba-tiba merasa nyeri di dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun, tapi segera memeriksakan diri ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gangguan jantung.

Gejala yang sering timbul yaitu munculnya keluhan nyeri di dada dan rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin. Keluhan nyeri tersebut dapat merambat ke kedua rahang gigi kanan dan kiri, bahu, serta punggung. Ada juga yang disertai dengan rasa kembung di ulu hati seperti masuk angin atau maag.

Penyebab angin duduk sebenarnya terletak pada penyempitan pembuluh darah di jantung (vasokonstriksi). Penyempitan itu dapat disebabkan oleh adanya timbunan lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol yang tinggi, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah, vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus, dan adanya infeksi pada pembuluh darah. Penyempitan itu mengakibatkan kurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung. Ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen di dalam tubuh menyebabkan nyeri di dada, yang dalam istilah medis disebut sebagai angina.

Namun, keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dan serangan jantung koroner (SJK atau infark miokard) adalah berbeda. Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Sedangkan pada SSJKA, angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan ketika sedang beristirahat dan bersifat mendadak. Biasanya si penderita bisa meninggal paling lama 15 menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan. Oleh sebab itu, kita sebaiknya waspada terhadap keluhan angin duduk. Pasalnya kebanyakan penderita sebelum terserang angin duduk akan tampak sehat-sehat saja.

Penanganan terhadap serangan tersebut dapat dilakukan dengan melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan atau obat untuk mengantisipasi ketidakseimbangan pasokan oksigen dan kebutuhan oksigen di dalam tubuh.


Info lainnya bisa dibaca di sini

Monday, May 21, 2007

Sabar... Sabarr...

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Kira-kira itulah modal utama saat nyetir mobil disini, plus waspada.

Sepanjang jalan biasanya saya sibuk mengomentari ulah para pengendara *yang hanya dibolehkan untuk pria*,
"Kok gitu sih?"

Reaksi MT singkat saja,
"Ini Saudi."
Hmm rupanya sudah mulai harus terbiasa ya mas.

Gimana ga heran, coba perhatiin
- main belok seenaknya tanpa lampu sen
- nyalain sen kanan tapi beloknya ke kiri
- nyalip langsung dari jalur paling kanan ke jalur paling kiri tanpa sen
- nyalip pas lampu merah sampe bela-belain separuh rodanya naik ke trotoar *ampe mobilnya miring*
- dll, dsb *klo disebutin satu satu bisa ngelus dada*

Pernah juga, di lampu merah mobil kita di sundul dari belakang. Halooo... lagi lampu merah gitu lho! Mau jalan ke mana??? Yang didepan kita kan juga masih berhenti. Yang nyundul BMW, sayang perilaku nyetirnya ga sebagus si mobil, ga sayang ama mobil nyawa apa???

Awalnya saya bantuin MT kasih aba-aba,
"Awas kanan"
maksudnya ada yg mau nyalip *jelas tanpa sen* atau mundur dari parkiran slonong boy.

Tapi sekarang... kadang suka panasan juga kalo ada orang yang sembarangan
"Jangan kasih mas, nyalip kok kaya' gitu!"
Hehehe... esmosi sodara-sodara.

Untung nya disini ga ada pengendara motor *dan motor nya*. Kalo ada, wah bisa kalah keganasan tukang ojek di pintu tol Bekasi Timur.

Mungkin karena,
- harga mobil relatif murah karena tax free *separuh dari harga di Jakarta*,
- bensin murah * pertamax SR20 dapet 33-an liter, SR1=Rp2330*
- bus terbatas dan hanya untuk pria
makanya cukup banyak mobil pribadi sliweran. Ga apa-apa sih, tapi yang tertib dong! Maaf, esmosi lagi sodara-sodara...

Buat menetralisir keadaan biasanya salah satu dari kita bilang,
"Sabar... sabar...."

Tuesday, May 15, 2007

Ada Apa dengan Rawon???

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Dua kali saya bikin rawon dan masih belum berhasil!

Dulu waktu masih di Clementi, dapet kluwak dari Bradell. Mungkin karena menumis bumbu nya kurang mateng, rawonnya jadi bau langu. Langsung aja pilihin dagingnya, cuci bersih, simsalabim... jadi semur. Walaupun bau langunya masih nempel di daging, hiks :(

Nah, hari ini... berdasarkan pengalaman yang lalu, numis bumbu nya agak lamaan, sampai bau langu nya hilang. Rada curiga juga, kenapa jadi crispy begini?!

Ambil bumbunya secuil, campur dengan sedikit rebusan daging.
"Hueks... pahiiit"
ternyata tumisannya gosong. Soalnya kluwek warna hitam, mana kelihatan kalo dia udah gosong :(

Untungnya, sisa rebusan daging nya masih aman terkendali. Akhirnya berubah jadi soto betawi.

Ah musnah sudah harapan saya makan rawon hari ini. Padahal udah muter-muter nyari kecambah dan udah bikin sambel goreng terasi, slrupp.

Tolong dong temans... Gimana caranya bikin rawon yang sedap dan enak? Yang pasti tanpa bau langu dan pahit karena gosong. Please...

Gambar dari Google

Monday, May 14, 2007

Hot!

BismillaaHirrohmaanirrohiim

Sejak di sini, saya dan MT jadi makin hot aja. Gimana ngga, klo siang suhu diluar 37-38C. Katanya sih belum seberapa klo dibanding summer *bulan Juli-Agustus* yang bisa sampai 40C. Nah, nuansa hot ini juga terbawa ke dalam rumah. Masih ngomongin cuaca lho ya :)

Sehari setelah sampai sini, sibuk unpack barang bawaan. Ga terasa udah menjelang dzuhur, mandi dulu ah...

Buka kran cold
"Auu", asli airnya panas bener.

Buka kran dua-duanya, hot dan cold
"Auuuuu", puanas banget... airnya sampai beruap gitu. Serasa mau jadi kepiting rebus :)

Pindah ke kamar mandi depan yang ga ada heaternya, buka kran
"Auu...."
Akhirnya mandi gaya cowboy.

Ternyata, tangki air ada di lantai paling atas, pasti kejemur dengan sempurna dong. Maka nya buka kran yang mana aja ga ngaruh, lha wong heaternya muanteb dari alam.

Tapi kan gerah juga ya, udah udara nya panas, mandi air panas pula. Putar-puter otak gimana bisa mandi pake air dingin.

Pertama, no heater!
Matiin heater dengan segera. Tadinya kepikiran diganti aja ama cooler. Tapi katanya, klo winter heaternya bener-bener berguna. Ok, berarti si heater di istirahatkan dulu.

Selanjutnya, tampung air dalam ember.
Klo nampung nya siang ini, biasanya besok siangnya udah jadi adem. Ga sedingin air es, tapi tetep segerrr...

Pernah saya udah nampung air, pas mau mandi... ga punya cebor (baca:gayung)! Mau pake gelas yang mini itu kok ya ga tega, kapan selesai mandi nya?!
Yah mandi cowboy lagi deh...

Bisa juga dingin cara instant. Caranya, tampung air dalam ember. Nah kan masih panas tuh, langsung masukin es batu sebanyak-banyaknya sampai mencapai derajat kedinginan yang kita inginkan, halah! :)

Baru-baru ini dapat tips dari seorang kawan. Walaupun di-off-kan, tabung dalam heater tetap menyimpan air. Nah biasanya air yang sudah tersimpan disitu jadi dingin dan baru keluar kalo kran hot dibuka. Buka kran cold pasti yang keluar air puanas. Jadi pas mandi buka kran hot dan cold bersamaan, dapet deh air hangat :) Tapi begitu air tampungan heaternya habis, airnya jadi panas lagi karena langsung mengalir dari tangki atas :(

Selain kran kamar mandi, kran di bak cuci piring dan mesin cuci juga sama. Jadi mulai membiasakan diri cuci-mencuci dengan air hangat *kadang panas*.

Tapi ada enaknya juga lho. Klo udah malam airnya berubah jadi hangat suam-suam kuku, hmmm...

Tuesday, May 08, 2007

Sepanjang Jalan Itu

BismillaaHirrohmaanirrohim

Alhamdulillah sampai juga di Jeddah dengan selamat :)

Sempet deg-degan sebelum berangkat mengingat ini long flight pertama saya, sendirian pula. Awalnya kita sudah mengusahakan supaya bisa berangkat sama-sama tapi apa daya terbentur peraturan imigrasi negara ybs.

Belum bisa apply visa karena MT berangkat pake visa bisnis yang masa berlakunya cuma satu bulan dan harus extend tiap bulannya. Setelah ganti jadi visa kerja dan punya Iqoma (semacam kartu tanda menetap), baru lah visa saya mulai di proses.

Awalnya mau berangkat pake Garuda karena direct flight. Tapiii... waktu MT berangkat dulu, flight jam 12.30 WIB delay *tanpa alasan yang jelas* jadi jam 21.00 :(

Akhirnya naik Singapore Airline yang tepat waktu, walaupun konsekuensinya harus transit dulu. Dari Soetta jam 09.15 WIB, sampai di Changi 11.50 local time di Gate F41. Ganti pesawat, harus boarding jam 12.00 di Gate E20. Lumayan ngos-ngosan soalnya jalan lari sambil nggeret cabin luggage dari ujung ke ujung, fiuh *sambil nyeka keringet*.

Oiya, di Soetta pengecekan barang bawaan ke kabin *terutama yang berupa cairan* sepertinya diperketat. Pemeriksaan pertama setelah pintu masuk, olive oil, pembersih dan penyegar *@ 175ml* udah kena sensor. Berhubung rumah keong koper besarnya udah masuk bagasi duluan, akhirnya barang-barang tadi titip mama, dibawa pulang lagi :(

Pemeriksaan kedua, sebelum masuk boarding room. Kali ini kuah "empek-empek Pak Raden" saya titipan yang kena tilang :(

"Klo kuahnya ga boleh dibawa, nanti saya makan empek-empek nya pake apaan dong pak?", sambil pasang muka memelas.

Tetep teu mempan pisan, katanya karena kuahnya itu cuka yang sifatnya korosif. Ya sudahlah, karena alasannya logis, saya relakan juga kuah itu berpindah tangan.

Yang sempet saya protes, kenapa waktu pemeriksaan sebelumnya kok si kuah ga kena sensor? Harusnya kan standar pemeriksaan yang dipake sama...

Okeh lanjut, berangkat lagi dari Changi 13.00 local time, sampai di Abu Dhabi 16.15 local time. Transit cuma satu jam jadi ga usah keluar pesawat. Lumayan bisa buat berdiri sambil jalan mondar-mandir. Gambar disamping, Abu Dhabi airport dari atas.

Menjelang landing, dari atas kelihatan hamparan gurun, sedikit hijau disana-sini. Eh kelihatan seperti ada semut berbaris, ooo ternyata mobil yang lalu lalang dijalan yang membelah padang pasir. Disekitar airport perumahannya terlihat seperti maket lengkap dengan mobil-mobilannya, rapi sekali.

Akhirnya sampai juga di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, jam 18.40 local time. Sekitar jam 22.40 WIB. Total jendral perjalanan saya kira-kira 14 jam. Gambar disamping, terminal khusus para jemaah haji, buesarrr banget, subhanalloh.

Sebelumnya, begitu turun pesawat di Jeddah, perempuan yang pergi tanpa mahrom dipisahkan. Biasanya para TKW yang harus di cek dulu izin kerja nya.

Nah, saya termasuk yang dipisahkan itu.
"Why?", tanya saya ke petugasnya.
"Are you working here?"
"No, i'm visiting my husband here"

Nah untungnya, cabin luggage saya dibawain ama seorang bapak *Syukron Pak!*, mungkin dikira petugasnya, dia itu suami saya. Alhamdulillah ga jadi dipisahkan, lewat jalur umum.

Di imigrasi, check point untuk pria, wanita dan famili dipisah. Ditanyain lagi tuh,
"Where is your husband?"
"He pick me up outside."
Bapak petugas kelihatan ragu-ragu. Alhamdulillah akhirnya passport saya di stempel juga, "cetok!" :)

Dari cerita seorang teman yang juga nyusul suami nya ke sini sendirian, biasanya klo wanita pergi tanpa mahrom, harus ada bukti valid bahwa suaminya benar-benar tinggal di Jeddah dan menjemputnya di luar. Caranya, minta tolong seseorang untuk pinjem kartu iqoma suami nya dan memperlihatkan ke petugas.

Alhamdulillah kemarin itu Alloh memberi saya kemudahan , Alhamdulillah.

Oiya, ada lagi, sebelumnya MT udah pesen,
"Menjelang landing di Jeddah nanti pake baju hitam ya".

Siip lah, udah disiapin di ransel. Cuma yang saya bawa kan baju gamis, bukan model abaya, jadi ngganti nya agak repot di lavatory pesawat yang seiprit itu.

"Ah mungkin ga apa-apa ga pake baju hitam, yang penting nutup aurat dengan rapi", begitu pikir saya.

Tapiii... begitu nongol di pintu keluar, yang nunggu semuanya cowok, kok ngeliatin saya sih? Untungnya udah ada MT yang jemput, langsung aja ngacir ke parkiran.

Ternyata oh ternyata, peraturan Pemerintah Jeddah, setiap perempuan (muslimah atau non muslimah) yang keluar rumah, wajib kudu harus pake abaya hitam. Pantesan aja tadi saya dianggap aneh kali ya... hehehe

Ok, nanti lanjut lagi cerita nya ya...

Gambar dari Google