Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Beberapa hari lalu mampir di blog seorang teman, adik kelas waktu kuliah (tapi beda jurusan). Di postingnya dia cerita baru saja bertemu dengan kakak kelasnya di Carefour Permata Hijau. Dan kakak kelasnya itu adalah teman ku... sahabat ku... my best friend...
Kenangan tentangnya memenuhi kepala ini, seolah saling berlomba keluar agar bisa ku ingat dengan jelas..
***
Siang itu, Agustus 1997, di Asrama Putri (AsTri) beberapa mahasiswi baru, termasuk aku, sudah menempati kamar F.309. Datang seorang gadis manis bersama ibunya. Salah satu dari kami mencoba membuka percakapan..
"Namanya siapa?"
"Irma", jawabmu singkat sambil tersenyum manis.
"Wah, sama dong.. namaku juga Irma", jawabku spontan.
"Dipanggil nya jangan itu deh, nanti bingung... satu kamar ada 2 orang yang namanya sama", tambahku lagi.
Akhirnya kami pun sepakat memanggilmu "Dien", sepenggal dari nama lengkapmu "Dien Irma Novita".
Setelah masa sebulan wajib di AsTri, beberapa dari kami mulai pindah ke tempat kost. Saya kost di Gg.PGA No.54 dan kamu di daerah Sukabirus. Kemudian satu per satu dari kami mulai memakai jilbab. Awalnya Lilik, saya, Dien... juga beberapa teman sekamar lainnya. Alhamdulillah :)
***
Teknik Industri, kelas TI-02. Itulah awalnya kita sering bersama-sama. Sekitar semester 2, kita ikut organisasi BKM (Badan Keuangan Masjid). Ketika liburan panjang dari semester 2 ke semester 3, banyak senior yang tidak bisa tinggal di kampus karena harus Geladi, Kerja Praktek dan keperluan lain. Berhubung kita ikut semester pendek, jadilah diberi amanah mengurus keuangan toko. Dari mulai memeriksa catatan keuangan harian sampai menyimpan uang hasil penjualan.
Masih ingatkah? waktu itu kita bingung setengah mati bahkan hampir menangis. Menghitung uang toko setiap harinya, kenapa selalu saja hasilnya kurang? Berbeda dengan pencatatan. Padahal tak sepeser pun uang itu kita gunakan. Penasaran, tetap kita hitung dan kita baca catatannya berulang-ulang. Get it! Ternyata ada yang salah dengan sistem pembukuannya. Fuih... sedikit lega... ketemu sudah biang keroknya.
Tugas selanjutnya, membuat sistem pembukuan yang efisien, efektif dan user friendly (apalagi buat anak-anak teknik seperti kami). Akhirnya, mulai lah bertanya kanan kiri plus belajar dari buku akuntansi anak SMP dan SMU. Alhamdulillah jadi juga deh... :)
***
Semester 3, mulai praktikum jurusan, APK (Analisa Perancangan Kerja) dan StaTin (Statistik Industri). Kalau hanya praktikumnya sih bukan masalah. Laporan, Tugas Pendahuluan dan tetek-bengek nya itu tuh yang bikin repot, heheh... harus ditulis tangan pula... :( Sehari, dua hari, bahkan pernah sampai seminggu aku menginap di tempat kost mu, mengerjakan itu semua. Saking seringnya, sampa-sampai aku sedikit fasih boso Jawa Timur-an heheh :D
Masih ingatkah? Waktu kita sekelompok dengan Rochadi. Tak jarang kalian berdua saling mengemukakan ide-ide tentang materi praktikum. Saling berdebat bahkan sampai ngotot-ngototan. Maklumlah, sama-sama ragil (anak bungsu) tidak ada yang mau mengalah :) Akhirnya perdebatan pun harus berakhir karena dead line laporan yang sudah didepan mata :(
***
Awal tahun 2000, diskusi panel se-Bandung Raya tentang mar'atush sholihah, (kalau tidak salah) temanya "Wanita: diantara masyarakat, profesionalisme dan fitrahnya", bertempat di Gedung Post Pusat Jl.Banda, Bandung. Event terbesar yang pernah kita panitia-i. Sebagai Ketua OC (Organizing Committe), leadership dan kerja keras mu benar-benar teruji...handal !
***
Tak lama setelah event itu, kau menikah, dengan kakak kelas dari jurusan Teknik Informatika, wong Klaten, Mas Toto. Surprise !!! Teman-teman sejurusan dan seangkatan agak heboh juga, maklum, kaulah yang memecahkan rekor itu diantara kami semua, nikah selagi kuliah semester 6 hehehe :D
Aku bersama keluarga besar BKM dan teman-teman yang lain, berjumlah 20 orang, berangkat ke Malang, menghadiri pernikahanmu. Dari Bandung naik kereta ekonomi malam sampai Kediri keesokan hari ba'da Dzuhur. Menginap dulu dirumah orangtua Mas Donni, kemudian besok paginya naik bis dari Blitar ke Malang. Wuih... perjalan terpanjang yang pernah aku tempuh saat itu :)
Ada pengalaman seru... Namanya juga kereta ekonomi, angkutan kelas teri. Setiap gerbongnya dipenuhi penumpang, sesak, padat, sangat rapat. Beruntung para ikhwan mau bersusah payah mencarikan tempat duduk yang "agak nyaman" untuk para akhwatnya. Sedangkan mereka? Berdiri! Saking padatnya kereta, aku sholat Shubuh sambil duduk dengan isyarat anggukan kepala saja, kebayang kan... :( Setelah melewati Yogyakarta barulah kereta mulai sepi. Bisa duduk bahkan tidur dengan sangat nyaman (jika dibandingkan dengan kondisi tadi malam), Alhamdulillah :D
***
Akhirnya sampai juga dirumahmu... (bersambung)
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
No comments:
Post a Comment