Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Sabtu malam lalu, saya dan suami ke Fair Price di Clementi Central. Membeli beberapa keperluan dapur. Dari sana, karena agak berat membawa belanjaan, saya lantas menunggu dipinggir kolam air mancur (yang dekat Mc Donals itu). Sedangkan suami mencari barang keperluan di toko lain.
Sekilas saya lihat... Sebelah kanan duduk 2 orang perempuan Chinese. Dan disisi lain seorang lelaki. Disebelahnya duduk 3 orang lelaki (juga), sepertinya orang India atau Srilangka atau Pakistan, entahlah... saya juga tidak tahu pasti, yang jelas dengan tipikal wajah seperti itu (maaf, tidak bermaksud SARA lho).
Sambil menunggu aku pun asyik memperhatikan orang yang lalu lalang didepan ku. Maklum week end jadi suasana nya agak ramai. Sesekali saya melihat ke kolam dan air mancur yng ada dibelakang.
Sampai akhirnya,
"Kaya'nya ada yang ngajak ngomong ya?", batinku.
Lihat kanan kiri. O ternyata... salah seorang dari 3 lelaki tadi mencoba bicara pada saya. Saya melihat ke arahnya agar bisa mendengar dengan jelas apa yang diucapkan.
"Why are you so alone?"
"Who you're waiting for?", tanya lelaki itu.
?????
Tiba-tiba kok aku merasakan gelagat aneh ya. Yup... dari pertanyaan lelaki itu plus wajahnya yang cengar-cengir kegenitan.
"Wah... mulai ngga beres nih", batinku saat itu.
Langsung saja aku pasang wajah garang,
"I'm waiting my husband !!!", jawab saya tegas tanpa senyum sama sekali.
Alhamdulillah jawabanku manjur. Lelaki itu langsung diam, tak bertanya apa-apa lagi. Walaupun masih cengar-cengir, setidaknya tidak kegenitan seperti tadi.
Langsung saya berdiri dan membawa kedua kantong belanjaan. Lantas berjalan pergi, menyusul suami.
Selepas itu, saya coba mengingat-ingat, apa ya yang membuat lelaki itu kok bisa usil begitu? Apakah penampilan saya yang "menggoda"? Seingat saya tidak. Waktu itu saya pakai gamis hitam motif bunga plus jilbab hitam. Harusnya justru hampir tidak terlihat ya... Apalagi malam hari (hampir jam 9 malam). Yah minimal tidak menarik perhatian orang umum...
Atau mungkin dari perilaku ku sendiri? Seingat saya juga tidak. Wallohu 'alam...
Yang jelas, malam itu memberi pelajaran buat saya. Memang secara umum Singapura termasuk negara yang aman jika dibandingkan dengan Indonesia. Tapi bukan berarti kita tidak perlu waspada dan berhati-hati kan? Minimal terhadap keamanan diri sendiri dan sekitar kita.
Buat teman-teman yang lain, be carefull ya....
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Monday, September 12, 2005
Saturday, September 10, 2005
What's a friend for? (2)
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
(Baca dulu posting sebelumnya ya....)
Akhirnya sampai juga dirumahmu, dengan selamat. Keesokan harinya, hari-H, kami langsung bagi-bagi tugas, dari penerima tamu sampai menjaga meja-meja makanan. Aku? Bagian belakang layar, menyiapkan buah-buahan untuk cocktail, hmm.. nyam.. nyam. Hari itu, pernikahan mu serasa jadi hajatan teman-teman semua deh, senangnya :D Apalagi melihat manten dengan wajah sumringah nya :D
Oiya, waktu itu kau dapat kado lucu dari teman-teman kostmu. Lampu kecil yang biasa digunakan untuk tidur, karena cahaya nya agak redup.
"Biar malam pertama nya remang-remang romantis".
Begitu kata Yuli, orang Palembang yang gaya bicaranya Betawi banget, maklum lama tinggal di Tanah Abang. Hehehe bisa aje tuh anak nyari kado nye :D Yang menerima kado cuma tersenyum malu...
***
Setelah menikah, kau pun kembali ke kampus, melanjutkan kuliah, praktikum dan pernak-pernik lainnya. Ada yang berbeda antara kita. Dulu... kemana-mana kita selalu berdua. Kuliah, organisasi, bercerita dan curhat tentang banyak hal. Atau sekedar "nongkrong" di Toko BKM saat jeda antar kuliah. Sekarang... kau sudah bersuami, sudah memiliki teman hidupmu yang sejati, tempat kau berbagi, mencurahkan ceria dan berbagai keluh kesah mu.
Sempat juga aku merasa cemburu, merasa kehilangan... Bahkan aku membuat puisi tentang perasaanku saat itu, lalu kuberikan padamu... Alhamdulillah hal ini tidak berlangsung lama. Akhirnya aku sadar, kedudukan mu sekarang berbeda denganku. Kau telah menjadi seorang istri, dan suami mu... memiliki kedudukan yang sangat istimewa.
"Suatu saat nanti mungkin aku juga akan merasakannya", pikirku saat itu.
Masih ku ingat binar dimata itu saat kau bercerita,
"Aku bisa bikin soto ayam yang enak Ir! Di rumah lagi ada ibu mertua".
Hmm.. baru sekarang aku benar-benar mengerti rasa itu, setelah aku menikah... memasak dan menyediakan makanan untuk orang yang dicinta...
***
Hamil dan melahirkan. Ada yang lucu... kau melahirkan anak mu saat masa UAS. Sewaktu pengawas ujian memeriksa absen dan memanggil namamu... Beberapa teman kompak menjawab "Melahirkan mas!" Hehehe.. mas itu hanya senyum-senyum saja :)
Aku dan beberapa teman menjenguk ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Alhamdulillah, ibu dan bayi sehat dan selamat. Nada... itu nama yang kau berikan. Dari dulu, sebelum menikah, kau memang bercita-cita ingin memberi nama Nada jika kelak anakmu lahir. Alhamdulillah yang lahir pas perempuan, jadi namanya bisa digunakan :D
***
Beberapa bulan setelah anakmu lahir, suami mu bekerja di Brunei. Karena masih kulaih kau pun tetap tinggal di Bandung. Tinggal berjauhan dengan suami disaat anak sedang lucu-lucu nya :( Tapi ada sisi baiknya juga, aku jadi bisa sering-sering main ke rumahmu, sekedar mampir atau menengok Nada yang lucu :)
Pernah suatu ketika kau sibuk didapur dan menitipkan Nada padaku. Waktu ditinggal ummi, Nada masih anteng di tempat tidur. Tidak berapa lama kemudian, mulai meringis... sampai akhirnya benar-benar menangis. Duh, bingung juga aku.
"Cep... cep... ya sayang".
Aku berusaha menenangkan, tanpa mengangkatnya dari tempat tidur (waktu itu belum berani gendong bayi, ngeri). Tak berhasil.... Langkah terakhir,
"Dien, Nada nya nangis...".
Ternyata pipis dan popoknya harus diganti hehehe :D
***
Akhirnya, perjuangan membuat TA (Tugas Akhir) dimulai. Kau pernah cerita, untuk mencari data, harus menyebarkan kuesioner. Nada kau bawa serta. Dan esok harinya langsung anakmu tidak enak badan, agak demam. Duh ummi... :( Sabar ya... Mudah-mudahan 4JJ1 memberikan kemudahan bagi kita. Saat itu aku juga sedang mengerjakan TA di rumah Bekasi karena perusaahan tempat studi kasus ada di Jakarta.
***
Lulus sidang TA, tibalah saat wisuda. Alhamdulillah kita bisa lulus bersamaan, Maret 2002 (telat 1 semester siy... heheh ). Ya.. kau lulus bersaaman dengan ku. Menikah, melahirkan dan mengasuh anak, sama sekali tidak mengendurkan semangatmu untuk kuliah, hebat! Bahkan kau sama sekali tidak mengambil cuti kuliah... Salut!
***
Mantan pengurus BKM cukup banyak yang lulus pada periode itu. Kami pun urunan membuat syukuran kecil-kecilan. Berkumpul bersama pengurus dan pegawai BKM sambil makan berjamaah, nikmatnya.... :D Bersyukur atas kelulusan ini... satu amanah terselesaikan sudah. Tapi bersyukur atas perpisahan diantara kami? Jelas bukan untuk itu. Jadilah hari itu, penuh tawa dan air mata diantara kami, pengurus BKM, tepatnya keluarga besar BKM. Miss you all :(
Masih ingatkah Dien? Kita hujan-hujanan pulang dari pasar Dayeuhkolot. Mencari pita dan pernak-pernik lain untuk acara itu. Jadilah pita dengan predikat "Cum Laude" diterima mas Bambang karena masa baktinya di BKM lebih dari 3,5 tahun hehehe :) Parameternya sama sekali bukan akademik deh...
***
Beberapa minggu setelah wisuda aku masih di Bandung, mengurus berbagai keperluan. Setelah itu, balik ke Bekasi dan kau pun pulang ke Malang.
Itu lah kali terakhir aku bertemu dengan mu. Dengan Nada, yang hampir berumur 2 tahun. Insya4JJ1 kita tak putus komunikasi. Tak pernah bertemu memang, hanya telepon atau sms yang menjadi obat kangen kita.
Menjelang pernikahan ku, maret 2005, jauh-jauh hari kau sudah menelepon, menanyakan hari-H nya, agar bisa mengambil cuti dan datang ke hari istimewa ku. Hari itu, hanya mas Toto yang aku temui. Ternyata kau sedang mengikuti test untuk pegawai TransTV di Malang, agak mendadak memang. Tak apa, aku yakin kado doa mu sudah kau hantarkan untuk ku :)
Sekarang, suamimu sudah kembali ke Indonesia, bekerja di Jakarta dan kau pun sekarang sudah di Jakarta (Kebon Jeruk). Justru disaat aku tinggal di Singapur...
Dien... banyak suka duka yang kita jalani bersama. Banyak hal yang bisa ku pelajari dari mu. Terima kasih sudah memberikan warna tersendiri dalam potret diri ini. Thanks for being my best friend... my sister...
Miss you so much ukhti... Jika masih ada waktu dan kesempatan, mudah-mudahan 4JJ1 berkenan mempertemukan kita, aamin.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Note: sebenarnya buanyak kejadian yang kita alami bersama. Kalau diketik semua, bisa ngga selesai-selesai :)
(Baca dulu posting sebelumnya ya....)
Akhirnya sampai juga dirumahmu, dengan selamat. Keesokan harinya, hari-H, kami langsung bagi-bagi tugas, dari penerima tamu sampai menjaga meja-meja makanan. Aku? Bagian belakang layar, menyiapkan buah-buahan untuk cocktail, hmm.. nyam.. nyam. Hari itu, pernikahan mu serasa jadi hajatan teman-teman semua deh, senangnya :D Apalagi melihat manten dengan wajah sumringah nya :D
Oiya, waktu itu kau dapat kado lucu dari teman-teman kostmu. Lampu kecil yang biasa digunakan untuk tidur, karena cahaya nya agak redup.
"Biar malam pertama nya remang-remang romantis".
Begitu kata Yuli, orang Palembang yang gaya bicaranya Betawi banget, maklum lama tinggal di Tanah Abang. Hehehe bisa aje tuh anak nyari kado nye :D Yang menerima kado cuma tersenyum malu...
***
Setelah menikah, kau pun kembali ke kampus, melanjutkan kuliah, praktikum dan pernak-pernik lainnya. Ada yang berbeda antara kita. Dulu... kemana-mana kita selalu berdua. Kuliah, organisasi, bercerita dan curhat tentang banyak hal. Atau sekedar "nongkrong" di Toko BKM saat jeda antar kuliah. Sekarang... kau sudah bersuami, sudah memiliki teman hidupmu yang sejati, tempat kau berbagi, mencurahkan ceria dan berbagai keluh kesah mu.
Sempat juga aku merasa cemburu, merasa kehilangan... Bahkan aku membuat puisi tentang perasaanku saat itu, lalu kuberikan padamu... Alhamdulillah hal ini tidak berlangsung lama. Akhirnya aku sadar, kedudukan mu sekarang berbeda denganku. Kau telah menjadi seorang istri, dan suami mu... memiliki kedudukan yang sangat istimewa.
"Suatu saat nanti mungkin aku juga akan merasakannya", pikirku saat itu.
Masih ku ingat binar dimata itu saat kau bercerita,
"Aku bisa bikin soto ayam yang enak Ir! Di rumah lagi ada ibu mertua".
Hmm.. baru sekarang aku benar-benar mengerti rasa itu, setelah aku menikah... memasak dan menyediakan makanan untuk orang yang dicinta...
***
Hamil dan melahirkan. Ada yang lucu... kau melahirkan anak mu saat masa UAS. Sewaktu pengawas ujian memeriksa absen dan memanggil namamu... Beberapa teman kompak menjawab "Melahirkan mas!" Hehehe.. mas itu hanya senyum-senyum saja :)
Aku dan beberapa teman menjenguk ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Alhamdulillah, ibu dan bayi sehat dan selamat. Nada... itu nama yang kau berikan. Dari dulu, sebelum menikah, kau memang bercita-cita ingin memberi nama Nada jika kelak anakmu lahir. Alhamdulillah yang lahir pas perempuan, jadi namanya bisa digunakan :D
***
Beberapa bulan setelah anakmu lahir, suami mu bekerja di Brunei. Karena masih kulaih kau pun tetap tinggal di Bandung. Tinggal berjauhan dengan suami disaat anak sedang lucu-lucu nya :( Tapi ada sisi baiknya juga, aku jadi bisa sering-sering main ke rumahmu, sekedar mampir atau menengok Nada yang lucu :)
Pernah suatu ketika kau sibuk didapur dan menitipkan Nada padaku. Waktu ditinggal ummi, Nada masih anteng di tempat tidur. Tidak berapa lama kemudian, mulai meringis... sampai akhirnya benar-benar menangis. Duh, bingung juga aku.
"Cep... cep... ya sayang".
Aku berusaha menenangkan, tanpa mengangkatnya dari tempat tidur (waktu itu belum berani gendong bayi, ngeri). Tak berhasil.... Langkah terakhir,
"Dien, Nada nya nangis...".
Ternyata pipis dan popoknya harus diganti hehehe :D
***
Akhirnya, perjuangan membuat TA (Tugas Akhir) dimulai. Kau pernah cerita, untuk mencari data, harus menyebarkan kuesioner. Nada kau bawa serta. Dan esok harinya langsung anakmu tidak enak badan, agak demam. Duh ummi... :( Sabar ya... Mudah-mudahan 4JJ1 memberikan kemudahan bagi kita. Saat itu aku juga sedang mengerjakan TA di rumah Bekasi karena perusaahan tempat studi kasus ada di Jakarta.
***
Lulus sidang TA, tibalah saat wisuda. Alhamdulillah kita bisa lulus bersamaan, Maret 2002 (telat 1 semester siy... heheh ). Ya.. kau lulus bersaaman dengan ku. Menikah, melahirkan dan mengasuh anak, sama sekali tidak mengendurkan semangatmu untuk kuliah, hebat! Bahkan kau sama sekali tidak mengambil cuti kuliah... Salut!
***
Mantan pengurus BKM cukup banyak yang lulus pada periode itu. Kami pun urunan membuat syukuran kecil-kecilan. Berkumpul bersama pengurus dan pegawai BKM sambil makan berjamaah, nikmatnya.... :D Bersyukur atas kelulusan ini... satu amanah terselesaikan sudah. Tapi bersyukur atas perpisahan diantara kami? Jelas bukan untuk itu. Jadilah hari itu, penuh tawa dan air mata diantara kami, pengurus BKM, tepatnya keluarga besar BKM. Miss you all :(
Masih ingatkah Dien? Kita hujan-hujanan pulang dari pasar Dayeuhkolot. Mencari pita dan pernak-pernik lain untuk acara itu. Jadilah pita dengan predikat "Cum Laude" diterima mas Bambang karena masa baktinya di BKM lebih dari 3,5 tahun hehehe :) Parameternya sama sekali bukan akademik deh...
***
Beberapa minggu setelah wisuda aku masih di Bandung, mengurus berbagai keperluan. Setelah itu, balik ke Bekasi dan kau pun pulang ke Malang.
Itu lah kali terakhir aku bertemu dengan mu. Dengan Nada, yang hampir berumur 2 tahun. Insya4JJ1 kita tak putus komunikasi. Tak pernah bertemu memang, hanya telepon atau sms yang menjadi obat kangen kita.
Menjelang pernikahan ku, maret 2005, jauh-jauh hari kau sudah menelepon, menanyakan hari-H nya, agar bisa mengambil cuti dan datang ke hari istimewa ku. Hari itu, hanya mas Toto yang aku temui. Ternyata kau sedang mengikuti test untuk pegawai TransTV di Malang, agak mendadak memang. Tak apa, aku yakin kado doa mu sudah kau hantarkan untuk ku :)
Sekarang, suamimu sudah kembali ke Indonesia, bekerja di Jakarta dan kau pun sekarang sudah di Jakarta (Kebon Jeruk). Justru disaat aku tinggal di Singapur...
Dien... banyak suka duka yang kita jalani bersama. Banyak hal yang bisa ku pelajari dari mu. Terima kasih sudah memberikan warna tersendiri dalam potret diri ini. Thanks for being my best friend... my sister...
Miss you so much ukhti... Jika masih ada waktu dan kesempatan, mudah-mudahan 4JJ1 berkenan mempertemukan kita, aamin.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Note: sebenarnya buanyak kejadian yang kita alami bersama. Kalau diketik semua, bisa ngga selesai-selesai :)
Friday, September 09, 2005
What's a friend for? (1)
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Beberapa hari lalu mampir di blog seorang teman, adik kelas waktu kuliah (tapi beda jurusan). Di postingnya dia cerita baru saja bertemu dengan kakak kelasnya di Carefour Permata Hijau. Dan kakak kelasnya itu adalah teman ku... sahabat ku... my best friend...
Kenangan tentangnya memenuhi kepala ini, seolah saling berlomba keluar agar bisa ku ingat dengan jelas..
***
Siang itu, Agustus 1997, di Asrama Putri (AsTri) beberapa mahasiswi baru, termasuk aku, sudah menempati kamar F.309. Datang seorang gadis manis bersama ibunya. Salah satu dari kami mencoba membuka percakapan..
"Namanya siapa?"
"Irma", jawabmu singkat sambil tersenyum manis.
"Wah, sama dong.. namaku juga Irma", jawabku spontan.
"Dipanggil nya jangan itu deh, nanti bingung... satu kamar ada 2 orang yang namanya sama", tambahku lagi.
Akhirnya kami pun sepakat memanggilmu "Dien", sepenggal dari nama lengkapmu "Dien Irma Novita".
Setelah masa sebulan wajib di AsTri, beberapa dari kami mulai pindah ke tempat kost. Saya kost di Gg.PGA No.54 dan kamu di daerah Sukabirus. Kemudian satu per satu dari kami mulai memakai jilbab. Awalnya Lilik, saya, Dien... juga beberapa teman sekamar lainnya. Alhamdulillah :)
***
Teknik Industri, kelas TI-02. Itulah awalnya kita sering bersama-sama. Sekitar semester 2, kita ikut organisasi BKM (Badan Keuangan Masjid). Ketika liburan panjang dari semester 2 ke semester 3, banyak senior yang tidak bisa tinggal di kampus karena harus Geladi, Kerja Praktek dan keperluan lain. Berhubung kita ikut semester pendek, jadilah diberi amanah mengurus keuangan toko. Dari mulai memeriksa catatan keuangan harian sampai menyimpan uang hasil penjualan.
Masih ingatkah? waktu itu kita bingung setengah mati bahkan hampir menangis. Menghitung uang toko setiap harinya, kenapa selalu saja hasilnya kurang? Berbeda dengan pencatatan. Padahal tak sepeser pun uang itu kita gunakan. Penasaran, tetap kita hitung dan kita baca catatannya berulang-ulang. Get it! Ternyata ada yang salah dengan sistem pembukuannya. Fuih... sedikit lega... ketemu sudah biang keroknya.
Tugas selanjutnya, membuat sistem pembukuan yang efisien, efektif dan user friendly (apalagi buat anak-anak teknik seperti kami). Akhirnya, mulai lah bertanya kanan kiri plus belajar dari buku akuntansi anak SMP dan SMU. Alhamdulillah jadi juga deh... :)
***
Semester 3, mulai praktikum jurusan, APK (Analisa Perancangan Kerja) dan StaTin (Statistik Industri). Kalau hanya praktikumnya sih bukan masalah. Laporan, Tugas Pendahuluan dan tetek-bengek nya itu tuh yang bikin repot, heheh... harus ditulis tangan pula... :( Sehari, dua hari, bahkan pernah sampai seminggu aku menginap di tempat kost mu, mengerjakan itu semua. Saking seringnya, sampa-sampai aku sedikit fasih boso Jawa Timur-an heheh :D
Masih ingatkah? Waktu kita sekelompok dengan Rochadi. Tak jarang kalian berdua saling mengemukakan ide-ide tentang materi praktikum. Saling berdebat bahkan sampai ngotot-ngototan. Maklumlah, sama-sama ragil (anak bungsu) tidak ada yang mau mengalah :) Akhirnya perdebatan pun harus berakhir karena dead line laporan yang sudah didepan mata :(
***
Awal tahun 2000, diskusi panel se-Bandung Raya tentang mar'atush sholihah, (kalau tidak salah) temanya "Wanita: diantara masyarakat, profesionalisme dan fitrahnya", bertempat di Gedung Post Pusat Jl.Banda, Bandung. Event terbesar yang pernah kita panitia-i. Sebagai Ketua OC (Organizing Committe), leadership dan kerja keras mu benar-benar teruji...handal !
***
Tak lama setelah event itu, kau menikah, dengan kakak kelas dari jurusan Teknik Informatika, wong Klaten, Mas Toto. Surprise !!! Teman-teman sejurusan dan seangkatan agak heboh juga, maklum, kaulah yang memecahkan rekor itu diantara kami semua, nikah selagi kuliah semester 6 hehehe :D
Aku bersama keluarga besar BKM dan teman-teman yang lain, berjumlah 20 orang, berangkat ke Malang, menghadiri pernikahanmu. Dari Bandung naik kereta ekonomi malam sampai Kediri keesokan hari ba'da Dzuhur. Menginap dulu dirumah orangtua Mas Donni, kemudian besok paginya naik bis dari Blitar ke Malang. Wuih... perjalan terpanjang yang pernah aku tempuh saat itu :)
Ada pengalaman seru... Namanya juga kereta ekonomi, angkutan kelas teri. Setiap gerbongnya dipenuhi penumpang, sesak, padat, sangat rapat. Beruntung para ikhwan mau bersusah payah mencarikan tempat duduk yang "agak nyaman" untuk para akhwatnya. Sedangkan mereka? Berdiri! Saking padatnya kereta, aku sholat Shubuh sambil duduk dengan isyarat anggukan kepala saja, kebayang kan... :( Setelah melewati Yogyakarta barulah kereta mulai sepi. Bisa duduk bahkan tidur dengan sangat nyaman (jika dibandingkan dengan kondisi tadi malam), Alhamdulillah :D
***
Akhirnya sampai juga dirumahmu... (bersambung)
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Beberapa hari lalu mampir di blog seorang teman, adik kelas waktu kuliah (tapi beda jurusan). Di postingnya dia cerita baru saja bertemu dengan kakak kelasnya di Carefour Permata Hijau. Dan kakak kelasnya itu adalah teman ku... sahabat ku... my best friend...
Kenangan tentangnya memenuhi kepala ini, seolah saling berlomba keluar agar bisa ku ingat dengan jelas..
***
Siang itu, Agustus 1997, di Asrama Putri (AsTri) beberapa mahasiswi baru, termasuk aku, sudah menempati kamar F.309. Datang seorang gadis manis bersama ibunya. Salah satu dari kami mencoba membuka percakapan..
"Namanya siapa?"
"Irma", jawabmu singkat sambil tersenyum manis.
"Wah, sama dong.. namaku juga Irma", jawabku spontan.
"Dipanggil nya jangan itu deh, nanti bingung... satu kamar ada 2 orang yang namanya sama", tambahku lagi.
Akhirnya kami pun sepakat memanggilmu "Dien", sepenggal dari nama lengkapmu "Dien Irma Novita".
Setelah masa sebulan wajib di AsTri, beberapa dari kami mulai pindah ke tempat kost. Saya kost di Gg.PGA No.54 dan kamu di daerah Sukabirus. Kemudian satu per satu dari kami mulai memakai jilbab. Awalnya Lilik, saya, Dien... juga beberapa teman sekamar lainnya. Alhamdulillah :)
***
Teknik Industri, kelas TI-02. Itulah awalnya kita sering bersama-sama. Sekitar semester 2, kita ikut organisasi BKM (Badan Keuangan Masjid). Ketika liburan panjang dari semester 2 ke semester 3, banyak senior yang tidak bisa tinggal di kampus karena harus Geladi, Kerja Praktek dan keperluan lain. Berhubung kita ikut semester pendek, jadilah diberi amanah mengurus keuangan toko. Dari mulai memeriksa catatan keuangan harian sampai menyimpan uang hasil penjualan.
Masih ingatkah? waktu itu kita bingung setengah mati bahkan hampir menangis. Menghitung uang toko setiap harinya, kenapa selalu saja hasilnya kurang? Berbeda dengan pencatatan. Padahal tak sepeser pun uang itu kita gunakan. Penasaran, tetap kita hitung dan kita baca catatannya berulang-ulang. Get it! Ternyata ada yang salah dengan sistem pembukuannya. Fuih... sedikit lega... ketemu sudah biang keroknya.
Tugas selanjutnya, membuat sistem pembukuan yang efisien, efektif dan user friendly (apalagi buat anak-anak teknik seperti kami). Akhirnya, mulai lah bertanya kanan kiri plus belajar dari buku akuntansi anak SMP dan SMU. Alhamdulillah jadi juga deh... :)
***
Semester 3, mulai praktikum jurusan, APK (Analisa Perancangan Kerja) dan StaTin (Statistik Industri). Kalau hanya praktikumnya sih bukan masalah. Laporan, Tugas Pendahuluan dan tetek-bengek nya itu tuh yang bikin repot, heheh... harus ditulis tangan pula... :( Sehari, dua hari, bahkan pernah sampai seminggu aku menginap di tempat kost mu, mengerjakan itu semua. Saking seringnya, sampa-sampai aku sedikit fasih boso Jawa Timur-an heheh :D
Masih ingatkah? Waktu kita sekelompok dengan Rochadi. Tak jarang kalian berdua saling mengemukakan ide-ide tentang materi praktikum. Saling berdebat bahkan sampai ngotot-ngototan. Maklumlah, sama-sama ragil (anak bungsu) tidak ada yang mau mengalah :) Akhirnya perdebatan pun harus berakhir karena dead line laporan yang sudah didepan mata :(
***
Awal tahun 2000, diskusi panel se-Bandung Raya tentang mar'atush sholihah, (kalau tidak salah) temanya "Wanita: diantara masyarakat, profesionalisme dan fitrahnya", bertempat di Gedung Post Pusat Jl.Banda, Bandung. Event terbesar yang pernah kita panitia-i. Sebagai Ketua OC (Organizing Committe), leadership dan kerja keras mu benar-benar teruji...handal !
***
Tak lama setelah event itu, kau menikah, dengan kakak kelas dari jurusan Teknik Informatika, wong Klaten, Mas Toto. Surprise !!! Teman-teman sejurusan dan seangkatan agak heboh juga, maklum, kaulah yang memecahkan rekor itu diantara kami semua, nikah selagi kuliah semester 6 hehehe :D
Aku bersama keluarga besar BKM dan teman-teman yang lain, berjumlah 20 orang, berangkat ke Malang, menghadiri pernikahanmu. Dari Bandung naik kereta ekonomi malam sampai Kediri keesokan hari ba'da Dzuhur. Menginap dulu dirumah orangtua Mas Donni, kemudian besok paginya naik bis dari Blitar ke Malang. Wuih... perjalan terpanjang yang pernah aku tempuh saat itu :)
Ada pengalaman seru... Namanya juga kereta ekonomi, angkutan kelas teri. Setiap gerbongnya dipenuhi penumpang, sesak, padat, sangat rapat. Beruntung para ikhwan mau bersusah payah mencarikan tempat duduk yang "agak nyaman" untuk para akhwatnya. Sedangkan mereka? Berdiri! Saking padatnya kereta, aku sholat Shubuh sambil duduk dengan isyarat anggukan kepala saja, kebayang kan... :( Setelah melewati Yogyakarta barulah kereta mulai sepi. Bisa duduk bahkan tidur dengan sangat nyaman (jika dibandingkan dengan kondisi tadi malam), Alhamdulillah :D
***
Akhirnya sampai juga dirumahmu... (bersambung)
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Saturday, September 03, 2005
Handicraft
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Kemarin habis main ke "Spotlight", tepatnya di Plaza Singapura lantai 5, Orchad Road. Tokonya cukup besar. Ternyata.... disana menyediakan berbagai alat dan material untuk membuat handicraft. Hwaaaa senangnya :D :D :D
Betah deh berlama-lama di sana. Menyusuri lorong demi lorong sekedar ingin tahu apa saja yang mereka jual. Ternyata cukup lengkap, mulai dari wood craft, paper craft, thread craft dan banyak lagi lah... Termasuk juga buku-buku tentang craft tadi.
Tapi.... ada satu kekurangannya.... harganya mahal! :( Apalagi kalau dibandingkan dengan harga di Bandung. Felt (atau kain flanel) ukuran 20x30 cm di Bandung Rp 1.000. Nah disini felt yang sejenis seharga S$1 (sekitar Rp 6.000). Terus benang sulam DMC di Bandung hanya Rp 3.000, disini dijual S$2. Waduh.... waduh... Beda harganya jauh banget yah.. :((Btw, that's one more reason why i love Bandung... Hiks, jadi pengen ke Bandung niy...)
Selain bisa membuat model dan bentuk suka-suka, lebih murah.... adalah salah satu alasan utama kenapa saya lebih senang membuat pernak-pernik sendiri. Tapi kalau kondisinya begini, materialnya serba mahal, kaya'nya lebih ekonomis kalau beli yang sudah jadi... Wah, bahaya nih, bisa mematikan kreativitas. Hehehe... gaya banget ;)
Teman-teman.... punya info ngga? Dimana bisa menemukan material handicraft yang murah meriah? Tentu saja masih di Singapura sini... Please..... :'(
Yah, untuk sementara... berkarya menggunakan material yang masih ada, yang saya bawa dari Bandung dulu... Selama 6 bulan saya disini, sudah jadi beberapa pernak-pernik (seperti gambar di atas). Mudah-mudahan bisa terus bertambah lagi.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Update:
Ternyata benang DMC sulam yang cotton cuma SGD 70 sen. Yang saya lihat kemaren-kemaren itu jenis DMC yang nilon. Maaf ye Spotlight :)
Kemarin habis main ke "Spotlight", tepatnya di Plaza Singapura lantai 5, Orchad Road. Tokonya cukup besar. Ternyata.... disana menyediakan berbagai alat dan material untuk membuat handicraft. Hwaaaa senangnya :D :D :D
Betah deh berlama-lama di sana. Menyusuri lorong demi lorong sekedar ingin tahu apa saja yang mereka jual. Ternyata cukup lengkap, mulai dari wood craft, paper craft, thread craft dan banyak lagi lah... Termasuk juga buku-buku tentang craft tadi.
Tapi.... ada satu kekurangannya.... harganya mahal! :( Apalagi kalau dibandingkan dengan harga di Bandung. Felt (atau kain flanel) ukuran 20x30 cm di Bandung Rp 1.000. Nah disini felt yang sejenis seharga S$1 (sekitar Rp 6.000). Terus benang sulam DMC di Bandung hanya Rp 3.000, disini dijual S$2. Waduh.... waduh... Beda harganya jauh banget yah.. :((Btw, that's one more reason why i love Bandung... Hiks, jadi pengen ke Bandung niy...)
Selain bisa membuat model dan bentuk suka-suka, lebih murah.... adalah salah satu alasan utama kenapa saya lebih senang membuat pernak-pernik sendiri. Tapi kalau kondisinya begini, materialnya serba mahal, kaya'nya lebih ekonomis kalau beli yang sudah jadi... Wah, bahaya nih, bisa mematikan kreativitas. Hehehe... gaya banget ;)
Teman-teman.... punya info ngga? Dimana bisa menemukan material handicraft yang murah meriah? Tentu saja masih di Singapura sini... Please..... :'(
Yah, untuk sementara... berkarya menggunakan material yang masih ada, yang saya bawa dari Bandung dulu... Selama 6 bulan saya disini, sudah jadi beberapa pernak-pernik (seperti gambar di atas). Mudah-mudahan bisa terus bertambah lagi.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Update:
Ternyata benang DMC sulam yang cotton cuma SGD 70 sen. Yang saya lihat kemaren-kemaren itu jenis DMC yang nilon. Maaf ye Spotlight :)
Thursday, September 01, 2005
Welcome again !
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat datang kembali di blog saya. Untuk melihat posting sebelumnya bisa kunjungi http://www.irma79.blogs.friendster.com.
Untuk selanjutnya, blog yang inilah yang akan saya up-date. Maksudnya yang ini niy... yang sedang dibaca http://www.irma79.blogspot.com.
Sering-sering main ke sini yah... :) Semoga bisa bermanfaat...
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat datang kembali di blog saya. Untuk melihat posting sebelumnya bisa kunjungi http://www.irma79.blogs.friendster.com.
Untuk selanjutnya, blog yang inilah yang akan saya up-date. Maksudnya yang ini niy... yang sedang dibaca http://www.irma79.blogspot.com.
Sering-sering main ke sini yah... :) Semoga bisa bermanfaat...
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Subscribe to:
Posts (Atom)