Saturday, March 04, 2006

Arghhhh....

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Membawa koper buesar, pakai jilbab, muka yg 100% Indonesia plus menggunakan penerbangan dari Arab. Kita-kira apa yang ada dalam pikiran Anda? Hmm mungkin jawabannya beragam. Tapi kalau saya nanya nya ke petugas yang ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kemungkinan besar jawabannya hanya satu TKW!

Percakapan (?)

“Lewat sini mbak!” seorang petugas berseragam mengarahkan saya ke tempat yang bertuliskan “JALUR KHUSUS TKI”.
"Saya bukan TKI Pak!” sambil berbelok ke arah pintu keluar untuk penumpang umum.

Rupanya petugas tadi masih belum puas dan mendekati saya lagi.

“Pelajar ya mbak?” tanya nya lagi. Mungkin karena melihat saya yang jelas-jelas sedang menenteng tas laptop.
“Iya Pak”, jawab saya sekenanya.
“Coba lihat passportnya.”
“Saya bukan TKW Pak.”
“Iya, coba lihat passportnya!”, suaranya mulai agak tinggi.
“Saya bukan TKW Pak! Saya tinggal di Singapura. Saya permanent Resident di Singapura”, dengan suara yang sama tingginya dengan petugas. Ga tau deh dia ngerti maksudnya atau nggak.
“Iya, lihat passportnya. Soalnya banyak TKW yang bilangnya begitu. Ada masalah diluar negeri, larinya ke Indonesia!”
“Ya terserah, yang jelas bukan saya. Saya bukan TKW!

Capek adu suara, akhirnya saya keluarkan juga passport saya. Si petugas membolak-balik halaman demi halaman, sepertinya sedang berusaha keras mencari bukti kalau saya benar TKW.

“Ya udah”, sambil terus ngeloyor pergi meninggalkan saya yang terbengong-bengong keheranan.

Udah? Begitu aja? Tanpa permintaan maaf karena sudah menuduh orang sembarangan dan memperlakukan orang dengan tidak sopan!

Arghhhh…. Dzig 100x…. Rasanya pengen banget mukulin bolak-balik si petugas sampai jatuh terkapar. Begitu dia siuman, langsung sadar kalau perbuatannya salah *brutal.com*.
**

Yang pertama,
sebenarnya saya sih ga masalah disangka TKW, disangka buruh pabrik, disangka pembantu atau apalah.Tapi yang nyebelin kalau prasangka itu mempengaruhi perlakuan mereka terhadap kita. Padahal di sisi kanan imigrasi check point tertulis besar-besar “SELAMAT DATANG PAHLAWAN DEVISA”. Masa’ sih begini cara memperlakukan pahlawanmu?

Yang kedua,
saya sudah lolos di pengecekan bagasi dan imigrasi. Untuk urusan apalagi petugas itu memeriksa passport saya? Hanya beberapa meter menuju pintu keluar. Selain itu, passport itu punya saya kan, kalau mau meminjam atau sekedar melihat milik orang lain, mbok ya minta izin nya yang sopan.

Yang ketiga,
waktu itu, saya mamakai kaos oblong plus rok. Gaya favorit saya kalau sedang diperjalanan, biar lebih nyaman dan simple. Mungkin juga gaya yang sama dengan para TKW. Lain kali, mungkin saya coba berpakaian sedikit lebih rapi dan kita lihat bagaimana hasilnya? *Arghhh… sebenernya lebih tepat kalau petugas itu yang merubah sikapnya, bukan saya yang harus sedikit merubah penampilan*

Yang keempat,
kalau ada petugas yang mengarahkan ke jalur khusu TKI, ga perlu emosi. Adu suara cuma buang tenaga dan bikin BT. Cukup dijawab:
“Saya bukan TKI Pak.
Bapak mau periksa passport saya?
Silahkan…”

Yang kelima,
saya kok masih mangkel dengan kata-kata petugas tadi
“Soalnya banyak TKW yang bilangnyabegitu *maksudnya, ga ngaku kalau jadi TKW*. Ada maslah diluar negeri, larinya ke Indonesia.”
Aneh bin ajaib…
TKI atau TKW masih berstatus WNI, Warga Negara Indonesia. Jadi sangat wajar kalau mereka pulang atau lari *menurut saya lebih tepatnya berlindung* ke kampung sendiri. Masa’ mau kabur ke kampung orang lain? Yang ini sih biasanya kelakuannya koruptor.
Kalau tidak salah, gaji para TKW juga dipotong pajak *makanya disebut pahlawan devisa*. Jadi hal yang wajar juga jika pemerintah Indonesia memberikan fungsi pendampingan dan perlindungan kepada mereka, baik disaat senang atau terganjal masalah. Hubungan saling memberi dan menerima gitu loh…

Yang keenam,
Bandara INTERNASIONAL Soekarno-Hatta. Tapi kenapa pelayanannya tidak mencerminkan skala internasional-nya. Setidaknya kalau saya bandingkan dari Bandara internasional di tetangga sebelah. Jauuuh berbeda.

Yang terakhir,
Saya masih bingung, menyebut bapak tadi dengan oknum petugas atau cukup petugas berseragam sajah. Ah… mudah-mudahan hanya oknum.

Note:
Judul tulisan ini sebenarnya “Kalau TKW (look like) ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta”

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

1 comment:

Anonymous said...

Gak cuma satu, SEMUA petugas di bandara Soekarno-Hatta adalah penjahat berseragam!!!!! Tikus2 yg doyan makan daging saudaranya sendiri!!!!!!!!!!!!!!